KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

Materi adalah segala seuatu yang memiliki massa dan dapat menempati ruang.Materi berada di sekitar kita. Materi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat murni dan campuran.
Zat murni adalah materi yang memiliki susunan dan komposisi yang tetap. Zat murni dapat dibagi menjadi dua macam yaitu unsur dan senyawa.
Campuran adalah materi yang tidak memiliki susunan dan komposisi tertentu. Campuran dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu homogen dan heterogen.
Materi berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi zat padat, zat cair, dan zat gas. Ketiga zat tersebut memiliki perbedaan sifat.

Perbedaan sifat zat padat, zat cair, dan zat gas.

Klasifikasi materi menurut kimia diperlihatkan dalam bagan berikut :

Bagan klasifikasi materi.

A. UNSUR

Unsur adalah zat tunggal yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan lagi. Saat ini telah ditemukan 110 unsur yang merupakan unsur logam, semilogam, dan nonlogam. Unsur-unsur tersebut sebagian besar merupakan unsur alami, sedangkan sisanya adalah unsur buatan manusia. Sifat-sifat unsur sebagai berikut:

Sifat-sifat unsur

Tiap-tiap unsur dilambangkan dengan huruf. Tatanama dan penulisan lambang unsur secara resmi diatur oleh International of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).

  • Unsur dilambangkan dengan huruf kapital dari huruf pertama nama suatu unsur.
  • Unsur yang memiliki huruf pertama sama dilambangkan dengan huruf kapital untuk huruf pertama dan huruf kedua ditulis dengan huruf kecil.
Contoh nama unsur dan lambang

Unsur-unsur yang ditemukan oleh peneliti disusun dalam bentuk tabel yang seringi dikenal dengan Tabel Sistem Periodik Unsur (SPU).

Sistem Periodik Unsur (SPU)

B. MOLEKUL

Molekul adalah gabungan dari beberapa unsur atau lebih. Berdasarkan unsur penyusunnya molekul dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Molekul Unsur adalah gabungan dari dua atau lebih unsur yang sejenis. Biasanya berasal dari unsur-unsur nonlogam.
  • Molekul senyawa adalah gabungan dari dua atau lebih unsur yang tidak sejenis.
Molekul Unsur
Molekul Senyawa

C. CAMPURAN

Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran dapat dikatakan materi yang tidak memiliki susunan dan komposisi tertentu. Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.

  • Campuran homogen adalah campuran yang zat-zat penyusunnya bercampur secara merata sehingga setiap bagian memiliki bagian yang sama. Conoth : gula larut dalam air.
  • Campuran heterogen adalah campuran yang zat-zat penyusunnya tidak bercampur merata sehingga ada bagian campuran yang memiliki sifat beda.

Campuran heterogen dibedakan menjadi dua macam, yaitu suspensi dan koloid.

  • Suspensi adalah campuran antara zat padat dengan cairan atau gas dimana zat padat tersebut tidak larut. Contoh : campuran pasir dengan air.
  • Koloid adalah campuran antara dua zat atau lebih dimana salah satu zat penyusunnya tersebar dalam zat penyusun lain. Contoh : debu, keju, kabut dan susu/ santan.

Perbedaan antara unsur, senyawa dan campuran.

Tabel Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Ciri-ciri Makhluk Hidup

Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut

1. Bernapas. Tujuan : untuk membebaskan energi yang terdapat di dalam makanan yang telah dimakan.
2. Bergerak.
3. Membutuhkan makanan. Manfaat makanan bagi makhluk hidup adalah untuk membantu pertumbuhan, untuk memperoleh energi, mengganti sel-sel yang rusak. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri disebut autotrof, contohnya tumbuhan hijau. Makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanannya sendiri disebut heterotrof.
4. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi).
5. Peka terhadap rangsang (irritabilitas). Kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi rangsangan.
6. Tumbuh dan berkembang. Proses penambahan volume pada makhluk hidup yang bersifat tidak dapat balik. Disebabkan bertambahnya jumlah dan volume sel.
7. Berkembang biak (reproduksi). Untuk mempertahankan keturunannya.
8. Beradaptasi. Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

B. Klasifikasi Makhluk Hidup

Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

pelopor taksonomi adalah Carolus Linnaeus.

Urutan takson Makhluk Hidup dari Tertinggi hingga Terrendah

Metode Penamaan Ilmiah

Digunakan sistem Binomial Nomenklatur (sistem tata nama ganda), yang aturannya sebagai berikut:
a. Setiap makhluk hidup memiliki nama yang terdiri atas dua kata latin,
b. Kata pertama menunjukkan genus dan penulisannya di awali huruf besar (kapital) dan kata kedua menunjukkan spesies dan penulisannya di awali huruf kecil,
c. Penulisan nama makhluk hidup dilakukan dengan huruf miring atau diberi garis bawah.
Contoh :
– padi = Oriza sativa atau Oriza sativa
– ketela pohon = Manihot utilissima atau Manihot utilissima

Perkembangan Sistem Klasifikasi

Pada awalnya makhluk hidup dibedakan atas dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Kemudian, dikemukakan oleh Robert H. Whittaker klasifikasi 5 kingdom yaitu sebagai berikut :
a. Monera : terdiri atas makhluk hidup prokariotik, yaitu bakteri dan alga hijau-biru.
b. Protista : terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel tunggal, yaitu : protozoa, alga cokelat, alga merah, alga hijau, dan alga pirang.
c. Fungsi : terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel banyak dan dapat menguraikan bahan organik.
d. Plantae : terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel banyak dan dapat berfotosintesis, yaitu : tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
e. Animalia : terdiri atas makhluk hidup eukariotik bersel banyak dan bersifat heterotrof, yaitu porifera, coelenterata, plathyhelminthes, dan lain-lain.

Manfaat Kalsifikasi

a. Memudahkan untuk mengenal makhluk hidup
b. Memudahkan untuk mempelajari makhluk hidup
c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan antara makhluk hidup

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

OBJEK IPA

Langkah awal untuk mempelajari benda-benda di sekitar kita dapat dilakukan melalui pengamatan (observasi). Para ilmuwan atau scientist mempelajari hal-hal yang terjadi di sekitarmu dengan cara melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Objek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya.

Melalui penyelidikan terhadap objek IPA maka IPA akan berkembang, adapun tahapan-tahapan dalam penyelidikan IPA melibatkan berbagai proses yang harus dikuasai, antara lain sebagai berikut :

1. Pengamatan

Melakukan Pengamatan

Menggunakan panca indera, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Pengamatan dilakukan untuk pengumpulan data dan informasi.

2. Membuat Inferensi

Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan antar aspek yang diamati dan membuat perkiraan.

3. Mengomunikasikan

Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

Keterampilan melakukan penyelidikan IPA dilakukan secara sistematis. Dengan keterampilan ini siswa dapat mengetahui bagaimana mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan.

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Besaran dan Satuan

Besaran adalah merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka.

Misalnya panjang meja 60 cm, maka panjang merupakan besaran 60 sebagai nilai dan sentimeter (cm) sebagai satuan.

Panjang mobil 3 meter

Panjang : merupakan besaran

3 : merupakan nilai

meter : merupakan satuan

Macam-macam Besaran

Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain.

Besaran pokok hanya ada 7 selain ke tujuh besaran pokok di bawah ini berarti besaran turunan.

Besaran Pokok

2. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Atau dengan kata lain selain 7 besaran pokok di atas.

Besaran Turunan

Besaran Panjang

Panjang didefinisikan sebagai jarak antara dua titik. Satuan panjang menurut sistem Satuan Internasional (SI) adalah meter.

Lidi pendek dan lidi panjang yang digunakan untuk mengukur panjang menimbulkan hasil pengukuran yang berbeda. Oleh karena itu, ditetapkan satuan standar yang berlaku secara umum.

Penetapan satu meter standar adalah ….

Satu sepersepuluh juta dari panjang seperempat lingkaran bumi (ditetapkan pada akhir ke-18 di Kota Perancis).

Jarak antara dua goresan pada batang platina iridium yang bersuhu 0 oC, disimpan di kota Sevres, Perancis.

Jarak yang sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton 86 di dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik (ditetapkan tahun 1960).

Alat Ukur

1. Alat Ukur Panjang

Untuk mengukur panjang digunakan mistar, rol meter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

Jangka Sorong
Mikrometer Sekrup

2. Alat Ukur Massa

Alat ukur massa dapat menggunakan neraca. Dari berbagai jenis neraca, diantaranya adalah neraca batang yang disebut neraca O’hauss.

Neraca O’Hauss

3. Alat Ukur Waktu

Untuk mengukur wakti digunakan jam atau stopwatch.

Stopwatch analog

4. Alat Ukur Suhu

Untuk mengukur suhu digunakan termometer.

Jenis-jenis Termometer

Contoh Soal :

Gambar di bawah ini menunjukkan hasil pengukuran tebal sebuah pelat kayu dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Contoh data penggunaan mikrometer sekrup pada benda

Tebal benda yang diukur adalah ….

Jawab :
Tebal benda adalah sebagai berikut :
– Angka yang ada pada skala utama menunjukkan 4,5 mm
– Pada selubung luar yang berimpit dengan skala utama terbaca :
29 x 0,01 mm = 0,29 mm
– Maka hasil pengukurannya adalah :
4,5 mm + 0,29 mm = 4,79 mm

Mengukur pada Besaran Turunan

a. Luas

Untuk benda yang berbentuk teratur seperti : persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga, dan lain-lain ditentukan menggunakan rumus matematika yang sudah ada. Sedangkan untuk benda yang bentuknya tidak teratur, luas benda dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain : metode kertas milimeter, gravimetri, planimetri, dan metode fotografi. Namun, paling efektif dan efisien untuk dilakukan pengukuran luas menggunakan metode kerta milimeter.

Sebagai contoh mengukur luas daun, dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Sediakan kertas milimeter
2. Letakkan daun yang akan diukur di atas kertas milimeter
3. Buatlah jiplakan daun pada kertas (garis tepian daun)
4. Kotak milimeter yang penuh (daun) maka dihitung 1
5. Jika kotak hanya isi setengah (daun) maka dihitung 1/2 (setengah)
6. Jumlahkan kotak penuh dengan kotak setengah maka didapatkan luas daun tersebut

Ilustrasi pengukuran luas daun

b. Volume

Untuk benda (bangun ruang) yang berbentuk teratur menggunakan rumus matematika yang sudah tersedia. Sedangkan untuk benda yang berbentuk tidak teratur dapat menggunakan alat gelas ukur yang berisi air.

Tahapan yang perlu dilakukan untuk mengukur volume benda yang tidak beraturan adalah sebagai berikut :
1. Siapkan gelas ukur yang sesuai dengan benda yang akan diukur
2. Isikan air sebanyak perkiraan benda dapat tenggelam seluruhnya
3. Lihatlah ukuran air dalam gelas ukur sebelum dimasukkan benda (misal 20 mL/ volume awal)
4. Masukkan benda ke dalam gelas ukur berisi air
5. Lihatlah ukuran air dalam gelas ukur setelah benda masuk (misal 50 mL/ volume akhir)
6. Menentukan volume benda dengan mengurangkan volume akhir dengan volume awal
Vbenda = V akhir – V awal
= 50 mL – 20 mL
= 30 mL (volume benda)

Ilustrasi pengukuran volume benda tidak teratur

c. Konsentrasi Larutan

Ketika membuat minuman teh diberikan gula, jika kurang manis ditambahi gula lagi sampai terasa manis. Peristiwa tersebut merupakan konsep tentang konsentrasi larutan. Semakin manis menunjukkan konsentrasi kemanisan larutan semakin besar. Namun, pada suatu larutan yang belum diketahui besarnya konsentrasi, maka dapat ditentukan menggunakan rumus berikut :

Menghitung konsentrasi larutan

Contoh soal :
20 gram gula dilarutkan ke dalam 2 liter air. Berapa konsentrasi larutan gula yang terbentuk dalam g/L?

Penyelesaian :
massa terlarut = 20 gram
volume pelarut = 2 liter

menggunakan persamaan rumus konsentrasi larutan
20 gram / 2 liter = 10 g/L

jadi, konsentrasi larutan gula sebesar 10 g/L

d. Laju Pertumbuhan Tanaman

Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan pertumbuhan tanaman.
Misalkan:
Ketika menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm.

Laju pertumbuhan tanaman jagung setelah 10 hari adalah 4 cm/hari.

Getaran dan Gelombang

A. Getaran

http://www.google.com/image

1 getaran = A – B – C – B – A

Getaran adalah gerak bolak balik melalui titik setimbang.

Amplitudo adalah jarak BA atau jarak BC.

Frekuensi adalah jumlah getaran tiap satuan waktu.

http://www.google.com/image
http://www.google.com/image

f = frekuensi (Hz)

n = jumlah getaran

t = waktu (s

T = periode (s)

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran.

http://www.google.com/image
http://www.google.com/image

Contoh Soal :

Sebuah bergetar 50 kali dalam waktu 2 sekon. Berapakah frekuensi dan periode benda tersebut?

f = n / t

= 50 / 2 = 25 Hz

T = t / n

= 2 / 50 = 1 / 25 = 0,0016 s

B. Gelombang

Merupakan perambatan gelombang (perambatan energi) / Getaran yang merambat.

  1. Macam-macam gelombang menurut mediumnya :

a. mekanik (membutuhkan medium dalam perambatannya).

Sifat gelombang mekanik adalah dapat dipantulkan.

Misal : gelombang bunyi, gelombang permukaan air, dan gelombang tali.

b. Gelombang elektromagnet (tidak membutuhkan medium dalam perambatannya).

Misal : gelombang cahaya, gelombang radio.

2. Macam-macam gelombang menurut bentuknya :

a. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya.

Biasanya dicirikan dengan bukit dan lembah.

http://www.google.com/image

Contoh : Gelombang tali, gelombang air

b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya searah dengan arah gelombangnya.

1 gelombang adalah satu rapatan dan satu renggangan.

Contoh : gelombang bunyi dan gelombang slinki

http://www.google.com/image

Tekanan

A. Tekanan pada Benda Padat

Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja dibagi dengan luas permukaan bidang dimana gaya tersebut bekerja.

Semakin besar gaya tekan yang diberikan, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Semakin kecil luas bidang tekan, semakin besar tekanan yang dihasilkan.

B. Hukum Pascal dan Archimedes

  1. Tekanan Hidrostatis

Besarnya tergantung pada massa jenis zat cair dan kedalaman zat cair.

2. Hukum Pascal

Bunyi :
Tekanan yang diberikan kepada zat cair di dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala arah dan sama besar.

Tekanan Udara Luar

Lihat Video berikut

"ngerti amargo dilakoni"

Design a site like this with WordPress.com
Get started